Sabtu, 01 Januari 2011

Legenda Jack the Ripper - Terungkap

Meskipun sebenarnya sudah lama di publikasikan dan lebih dari 100 tahun kasus ini menghebohkan dunia,tapi saya masih juga tidak bosan membaca artikel tentang pembunuh berdarah dingin yang satu ini.Meskipun sudah lama kasus ini terkuak,tidak sedikit orang yang belum tahu siapakah dalang di balik pembunuhan sadis 7 wanita tuna susila tersebut.Untuk itu saya menerbitkan entri ini untuk anda yang mungkin belum tahu siapakah orang di balik Legenda Berdarah ini.




Sekilas tentang Jack the Ripper


Jack the Ripper (Jack sang Pencabik) adalah julukan untuk tokoh misterius yang melakukan serangkaian pembunuhan berantai dan mutilasi di Inggris pada abad 19.

Pada 31 Agustus 1888 lewat tengah malam, di distrik East End di kota London, Inggris yang dikenal dengan nama Whitechapel (daerah lampu merah di London) pernah dihebohkan dengan aksi pembunuhan berantai sadis terhadap sejumlah wanita tuna susila. Identitas pelaku pembunuhan hingga kini tidak berhasil diungkap. Polisi hanya tahu bahwa sang pembunuh menjuluki dirinya "Jack the Ripper".

Jack The Ripper tidak meninggalkan bukti satu pun dalam tindakan kriminalnya, pola pembunuhannya pun tidak diketahui, bahkan bisa dibilang acak. Satu-satunya persamaan antara korban-korbannya ialah bahwa mereka adalah wanita tuna susila.

Jack The Ripper membunuh korban-korbannya tanpa ampun. Setelah memotong leher korbannya, kemudian Jack The Ripper memutilasi mereka. Bagaikan bayangan di malam hari, tidak ada seorangpun yang dapat menguak siapakah Jack The Ripper sebenarnya. Walaupun Jack The Ripper "hanya" beraksi lebih kurang satu tahun, korbannya sangat banyak dan telah menjadi legenda sampai sekarang.

Ada juga dugaan kalau pelaku adalah seorang dokter atau setidaknya orang yang mempunyai latar belakang pendidikan kedokteran spesialisasi di bidang operasi bedah karena sayatan-sayatan di tubuh korbannya sangat rapi yang hanya bisa dilakukan menggunakan alat-alat operasi kedokteran yang membutuhkan keahlian khusus.

Identitas Jack the Ripper sampai hari ini masih merupakan misteri; para spekulan memprediksi bahwa Jack the Ripper telah menyebrangi Laut Atlantik dan bermukim di AS setelah pembunuhan-pembunuhan tersebut.

Julukan untuk tokoh misterius yang melakukan serangkaian pembunuhan berantai dan mutilasi di Inggris pada abad ke 19. Nama Jack The Ripper tertulis dalam sebuah surat yang dikirimkan ke London Badan Pusat Berita oleh seseorang yang mengaku sebagai pelaku pembunuhan.
Jack The Repper digambarkan dengan sosok yang berjubah hitam yang mengincar korbannya dalam kabut serta mencabut nyawa korban dengan cepat dan meninggalkan korban dengan pesan di dinding dekat lokasi pembunuhan.
Dan tidak pernah ketahuan siapa pelakunya.





Pada tanggal 1888, Terjadi pembunuhan yang mengemparkan warga di distrik East End, London yang lebih di kenal dengan nama Whitechapel. Bukan pembunuhan biasa yang memang sering terjadi di distrik tersebut. Sebuah pembunuhan berantai dengan memakan jumlah korban sebanyak 5 orang (Mary Ann , Annie Chapman , Elizabeth , Catherine , Jane kelly ) dengan cara mutilasi. Tenggorokan terkorak, isi perut yang berhamburan keluar , biji mata tercongkel serta kaki dan tangan di pisahkan dengan badan korban. Masing-masing potongan tubuh korban di ambil dan dikirimkan ke kepolisian London bersama sebuah surat.

Jack The Ripper tidak meninggalkan bukti satu pun dalam tindakan kriminalnya, pola pembunuhannya pun tidak diketahui, bahkan bisa dibilang acak. kecuali sebuah pesan yang di tulis dengan kapur pada dinding. Isi pesannya adalah "The Juwes are the men that will not be blamed for nothing."
Satu-satunya persamaan antara korban-korbannya ialah mereka berprofesi sebagai Wanita Tuna Susila. Jack membunuh korbannya tanpa ampun dan hanya beraksi kurang dari setahun dan dia pun menjadi legenda pembunuh yang sadis dengan cara mutilasi. Sampai sekarang identitas pelaku (Jack The Ripper) belum dapat terungkap.

Ada juga dugaan kalau pelaku adalah orang yang mempunyai latar belakang pendidikan kedokteran spesialisasi di bidang operasi bedah karena sayatan-sayatan di tubuh korbannya sangat rapi yang hanya bisa dilakukan menggunakan alat-alat operasi kedokteran yang membutuhkan keahlian khusus. Hal ini di bantah oleh komunitas kedokteran yang mengatakan tidak harus seorang dokter untuk melakukan hal seperti itu, seorang tukang jagal ,tukang cukur juga dapat melakukan hal tersebut asalkan memiliki keahlian di bidang anatomi manusia.


                                                 foto korban jack the ripper

Ada dugaan-dugaan lain yang berasal dari warga seperti jack memiliki rasa takut yang mendalam terhadap wanita yang menjadi kebencian dengan mengambil "rahim" dari korban (sesuatu yang hanya dimiliki oleh wanita) , jack juga di kabarkan pernah di sakiti dan di hianati oleh pacarnya yang berprofesi sebagai wanita tuna susila. jack juga di duga sebagai seorang yang memiliki kelainan mental akibat masa lalu yang suram.

Dari berbagai dugaan yang ada,nyata nya sampai sekarang identitas pelaku (Jack The Ripper) belum dapat terungkap. Dia menjadi legenda pembunuh yang sering bermunculan di buku-buku novel misteri , di film , di teater maupun di komik. bahkan sempat dibuat video games dan musiknya. baca disini

Jack the Ripper - Legenda berlanjut

    Adalah Jeffrey Dahmer yang kembali mengangkat cerita Jack The Ripper kembali ke permukaan. Seorang pria yang melakukan kanibalisme pada korban yang di bunuhnya.
Jeffrey Dahmer seorang pria berkebanggaan Amerika Serikat lahir pada tanggal 21 Mei 1960.
Kelainan pada jeffrey sudah di mulai saat usia anak-anak. jeffrey sering melakukan mutilasi pada binatang-binatang yang di temukan di sekitar rumahnya. Di usia remaja, ia di kenal sebagai seorang pemabuk dan memiliki orientasi seks yang menyimpang menyukai sesama jenisnya, Homo. Pada usia dewasanya,Setiap ada pesta dia selalu ikut dan membawa teman prianya ke rumah untuk melakukan hubungan seks, sesudah itu dia tak segan-segan untuk membunuhnya diperkirakan korban jeffrey adalah 23 orang dan semuanya laki-laki yang berumur sekitar 14-36 tahun.
Korban pertamanya adalah seorang anak kecil yang bernama Konerak Sinthasomphone berusia 14 tahun. Dan tertangkap pada penyelidikan korban terakhirnya, Joseph bradehoft pada tanggal 19 Juli 1991. Tanggal 28 November 1994, Jeffrey meninggal dengan cara di hukum mati.




 Terungkapnya kasus gila dan sederet kontroversi tentangnya.


Seorang sejarawan mengklaim telah menemukan identitas sebenarnya dari Jack the Ripper dan ia percaya bahwa korbannya mungkin lebih banyak dua orang dari yang dikira.

Sejarawan Mei Trow menggunakan teknik forensik modern yang biasa dipakai oleh polisi, termasuk metode profiling psikologi dan geografi hingga menghasilkan kesimpulan bahwa seseorang yang bernama Robert Mann, seorang petugas kamar mayat, adalah pembunuh sadis tersebut.

Teorinya yang merupakan hasil dari riset intensif selama dua tahun dibahas di film dokumenter Discovery Channel yang berjudul "Jack the Ripper : Killer Revealed".



                                    Whitechapel Murder - salah satu kasus pembunuhan paling terkenal


Penelitian Trow bermula pada sebuah informasi yang didapatnya pada tahun 1988 dari hasil pemeriksaan FBI atas kasus Jack The Ripper yang telah menghasilkan profile kepribadian pembunuh yang komprehensif.

Hasil profiling FBI menghasilkan kesimpulan bahwa Jack adalah seorang pria berkulit putih dari masyarakat kelas bawah, kemungkinan merupakan produk broken home.

Jack mungkin seorang pekerja kasar, namun memiliki pengetahuan mengenai anatomi manusia, seperti tukang daging, petugas kamar mayat atau asisten dokter. Jack juga disebut tidak berinteraksi dengan manusia dalam waktu cukup lama sehingga ia mungkin mengalami masalah sosial.

Robert Mann sesuai dengan deskripsi ini. Ia datang dari keluarga bermasalah. Ayahnya jarang hadir dalam hidupnya dan sejak kecil ia telah menjadi pekerja kasar.

Trow mengatakan :"Saya ingin menelusuri lebih jauh daripada sekedar mitos seseorang dengan mantel, topi dan sebilah pisau, dan masuk ke dalam kenyataan. Dan kenyataannya Jack adalah pria biasa."

Trow juga mengemukakan teori yang mengejutkan. Jack The Ripper mungkin telah membunuh dua wanita lainnya.

Ia percaya Martha Tabram yang ditemukan mati dengan 39 luka tusukan di Gunthorpe Street adalah korban pertama Jack. Sedangkan Alice Mackenzie yang yang terbunuh lima bulan setelah lima pembunuhan yang dilakukan Jack merupakan korban terakhirnya.

Mayat dua wanita ini, bersama mayat Polly Nichols dan Annie Chapman, korban Jack lainnya, dikirim ke rumah mayat Whitechapel tempat Robert Mann bekerja. Mann akhirnya menjadi saksi polisi yang mengkonfirmasi penyebab kematian Polly.

Hal lain yang membuat Trow curiga dengan Mann juga karena ia menelanjangi mayat Polly dengan asistennya walaupun inspektur polisi Spratling telah melarangnya untuk menyentuh mayat itu. Menurut Trow, hal ini dilakukan oleh Mann mungkin untuk mengagumi hasil karya pembunuhannya sendiri.

Profesor Laurence Alison, seorang ahli psikologi forensik Universitas Liverpool juga setuju dengan Trow. Dalam film dokumenter itu, ia berkata :"Apabila dilihat dari segi profiling psikologi, Robert Mann adalah tersangka yang paling mungkin".

Teori Trow adalah teori terbaru diantara barisan teori-teori lainnya mengenai identitas Jack The Ripper. Sejak peristiwa pembunuhan tersebut hingga sekarang, paling sedikit ada 100 tersangka yang telah diajukan, termasuk anggota keluarga kerajaan Inggris, seorang dokter dan bahkan seniman Walter Sickert.





Sumber (Wikipedia,pondok-cerita,enigma,)

1 komentar: